Indonesia Diminta Menarik Duta Besarnya di Mesir
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia diminta bersikap tegas atas pelanggaran HAM yang terjadi di krisis Mesir.
Ketua Badan Pengurus Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) Keadilan Abdul Hamim Jauzie mengatakan Indonesia sebagai
negara yang berkomitmen dengan perdamaian dunia harus menyampaikan
kecaman atasan pembunuhan demonstran di Mesir.
"Presiden SBY dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa harus menyampaikan sikap resmi mengecam peristiwa tersebut," ujar Hamim dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (18/8).
Sebagai negara yang menjunjung kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, LBH Keadilan memandang Indonesia wajib berperan penting membantu Mesir keluar dari krisis. Bahkan menurut Hamim, Indonesia perlu menarik Duta Besarnya untuk Mesir sebagai tanda protes.
Sebelumnya demonstran pendukung Presiden Mohammed Mursi dibubarkan dengan tembakan, sejak Rabu (14/8). Akibat tindakan ini, ratusan tewas dan ribuan lainnya luka-luka. LBH Keadilan mendesak Indonesia melakukan upaya diplomasi ke PBB untuk dilakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran HAM tersebut
"Presiden SBY dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa harus menyampaikan sikap resmi mengecam peristiwa tersebut," ujar Hamim dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (18/8).
Sebagai negara yang menjunjung kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, LBH Keadilan memandang Indonesia wajib berperan penting membantu Mesir keluar dari krisis. Bahkan menurut Hamim, Indonesia perlu menarik Duta Besarnya untuk Mesir sebagai tanda protes.
Sebelumnya demonstran pendukung Presiden Mohammed Mursi dibubarkan dengan tembakan, sejak Rabu (14/8). Akibat tindakan ini, ratusan tewas dan ribuan lainnya luka-luka. LBH Keadilan mendesak Indonesia melakukan upaya diplomasi ke PBB untuk dilakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran HAM tersebut
0 Response to "Indonesia Diminta Menarik Duta Besarnya di Mesir "
Posting Komentar